Senin, 02 Januari 2017

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

 Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
1. Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan social dalam suatu sistem sosial tertentu
2. Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya. Menurut pandangan para penganut funsionalisma struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
1. Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya consensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
2. Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.
            Dalam masyarakat sering diwarnai oleh adanya persamaan-persamaan dalam berbagai hal, tetapi juga didapati perbedaan-perbedaan dan bahkan sering kita temui pertentangan-pertentangan. Itulah sebabnya keadaan Masyarakat dan Negara mengalami kegoyahan-kegoyahan yang terkadang tidak terkendali dan dari situlah terjadi perpecahan. Sebabnya, misal adanya perbedaan keinginan.

            Pertentangan sosial sering diartikan sebagai sebuah konflik yang terjadi pada masyarakat, perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah diamping adanya persamaan kepentingan. Integrasi sosial adalah sesuatu yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain dalam unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu intergrasi sosial diperlukan agar masyarakat tidak terpecah saat menghadapi beberapa masalah yang timbul.
            

Masyarakat pedesan & Masyarakat Perkotaan


Masyarakat merupakan sekumpulan individu yang menempati suatu wilayah tertentu dengan batasan-batasan yang jelas dan dengan adanya hubungan yang kuat diantara mereka sesama anggota kelompoknya.
            Secara umum masyarakat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a.     Masyarakat tradisiuonal (sederhana) dan masyarakat modern
b.     Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan

A.                Masyarakat Desa (Rural Society)
Secara awam, masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat primitive (sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu wilayah, territorial tertentu yang disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat yang penguasaan IPTEK nya rendah, sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang terlihat sepertti tidak dapat dipungkiri, Masyarakat desa hidupnya masih sederhana diantara kemajuan teknologi saat ini, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing yang dapat mempengaruhi pola hidup mereka.

Adapun ciri-ciri masyarakat desa antara lain:
1.     Anggota komunitas kecil
2.     Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan
3.     Sistem kepemimpinan informal
4.     Ketergantungan terhadap alam sangat tinggi
5.     Rasa solidaritas gotong royong tinggi
6.     Hubungan antara pemimpin dan warganya bersifat informal
7.     Tingkat mobilitas sosialnya rendah
8.     Penghidupan utama adalah petani
B.                Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai desa yang bersifat heterogen dan majemuk karena memiliki berbagai macam ras, agama, dan etnis. Mereka semua datang ke kota dengan berbagai tujuan, melihat sangat besarnya perkotaan membuat mereka merasa ingin menggapai keinginan nya disini. Maka tidak heran jika kehidupan diperkotaan terlihat individualistis karena keinginan yang beragam. Lahan pemukiman dikota relatif sempit, maka mata pencaharian yang cocok adalah disektor formal seperti pegawai negeri, pegawai swasta, dan lain-lain. Sektor pertanian kurang cocok dikerjakan di kota, karena minimnya lahan bertani, kondisi kota membentuk pola perilaku yang berbeda dengan desa, karena di kota serba praktis dan realistis.

Ciri-ciri masyarakat kota (urban) :
1.     Sikap mandiri yang kuat sehingga tidak cenderung ketergantungan pada orang lain, sehingga menyebabkan individualitas
2.     Pembagian kerja sangat jelas dan tegas, tergantung keahlian dan kemampuan
3.     Sangat menghargai waktu, sehingga untuk melakukan sesuatu mengharuskan adanya rencana yang matang
4.     Tingkat pertumbuhan penduduknya sangat tinggi
5.     Control social antar warga relatif rendah
6.     Kehidupan bersifat non agraris, dan menuju kepada spesialisasi keterampilan
7.     Masyarakat cenderung terbuka pada perubahan didaerah tertentu
8.     Mobilitas sosialnya sangat tinggi karena penduduknya bersifat dinamis, memanfaatkan waktu dan kesempatan, kreatif, dan inovatif



Berikut adalah perbedaan masyarakat pedesaan & masyarakat perkotaan:
Ø Aspek: lingkungan dan orientasi terhadap alam
Masyarakat pedesaan kenyataan alam sangat menunjang   kehidupan
Masyarakat perkotaan cenderung bebas dari kenyataan alam
Ø Aspek: pekerjaan atau mata pencaharian
Masyarakat pedesaan yang menonjol adalah bertani, nelayan, berternak
Masyarakat perkotaan beraneka ragam dan terspesialisasi


Itulah beberapa perbedaan antara masyarakat pedesaan dengan masyakat perkotaan.

Agama


          Agama adalah prinsip yang harus dipegang kuat oleh setiap umat manusia, karena dengan beragama, kita semua bisa lebih dekat dengan Tuhan. Dengan beragama, kita menjadi lebih tahu apa saja hak serta kewajiban kita. di Indonesia juga tumbuh dan berkembang keyakinan lain yang disebut dengan kepercayaan tradisional.

          Di Indonesia, ada berbagai macam kepercayaan, namun yang di akui hanya lima, antara lain:

Ø Islam

Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15 . Agama Islam adalah salah satu di antaranya dibawa ke Indonesia oleh pedagang India dan Arab. Jumlah pemeluk agama Islam di seluruh Indonesia sekitar 88% dari penduduk Indonesia.
Hukum-hukum Allah yang ada di dalam Al Quran dan As Sunnah, dan dia merupakan jalan yang lurus, untuk keselamatan dunia dan akhirat.
1.   Nama kitab suci Agama Islam : Al-Qur’an.
2.   Nama pembawa Ajarannya : Nabi Muhammad SAW
3.   Nama tempat peribadatan : Masjid.
Hari besar keagamaan : Muharram, Asyura, Maulud Nabi, Isra’ Mi’raj, Nuzulul Qur’an, Idul Fitri, Idul Adha, dan Tahun Baru Hijriah.

Ø Kristen

Agama kristen ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Kata Katolik sebenarnya bermakna universal atau keseluruhan atau umum (dari ajektiva Bahasa Yunani (katholikos) yang menggambarkan sifat gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus.
1.   Nama kitab suci Kristen Protestan dan Katolik : Injil.
2.   Nama pembawa Ajaranya : Isa / Yesus Kristus.
3.   Nama tempat peribadatan : Gereja.
Hari besar keagamaan : Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Pantekosta.






Ø Hindu

Agama Hindu Adalah agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini, Hindu adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India. Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM.
1.   Nama kitab suci Hindu : Weda
2.   Permulaan : Masaprasejarah.
3.   Nama tempat peribadatan : Pura.
Hari besar keagamaan : Nyepi, Saraswati, Pagerwesi, Galungan, dan Kuningan.


Ø Buddha
Buddha dalam Bahasa Sansekerta adalah : Mereka yang Sadar, Yang mencapai pencerahan sejati. Penganut Buddha tidak menganggap Siddharta Gautama sebagai sang hyang Buddha pertama atau terakhir.
1.   Nama kitab suci Buddha : Tri Pitaka.
2.   Nama pembawa Ajarannya : Sidharta Gautama.
3.   Nama tempat peribadatan : Vihara.
Hari besar keagamaan : Waisak dan Katina.

Ø   Kong Hu Cu

Kong Hu Cu atau Konfusius, adalah seorang guru atau orang bijak yang terkenal dan juga filsuf sosial Tiongkok. Filsafahnya mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang kuat pada sifat-sifat tradisional Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Kong Hu Cu, ia diakui sebagai nabi.
1.   Nama Kitab suci Kong Hu Cu : –
2.   Nama Pembawa Ajarannya : Kong Hu Cu
3.   Nama Tempat Ibadahnya : Klenteng/Vihara
4.   Hari besar Keagamaannya : Sembayang kepada arwah leluhur, Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh, Twan Yang, Hari Tangcik / Sembayang Ronde.


Sosialisasi


Pengertian dan tujuan sosialisasi:
            Secara garis besar, pengertian sosialisasi adalah suatu proses belajar mengajar. Melalui proses bersosialisasi, individu akan belajar menjadi anggota masyarakat. Dimana prosesnya tidak semata-mata mengajarkan pola-pola perilaku social kepada individu, tetapi juga individu tersebut mengembangkan dirinya atau melakukan proses pendewasaan dirinya.

Pengertian sosialisasi menurut beberapa ahli:
1.      Charlotte Buchler:
Proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri bagaimana caranya hidup dan berfikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
2.      Peter Berger:
Merupakan sebuah proses seorang anak menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
3.      Bruce J. Cohen:
Proses-proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat (ways of life in society), untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitasnya sehingga dapat berfungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota sesuatu kelompok.
4.      Robert M.Z. Lawang:
Proses mempelajari norma, nilai, peran dan semua persyaratan lain nya yang diperlukan untuk memungkinkan partisipasi yang efektif dalam kehidupan social
5.      Soerjono Soekamto:
Proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana ia menjadi anggota

Berdasarkan pengertian sosialisasi diatas, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi merupakan proses dimana sesorang mempelajari pola-pola hidup dalam masyarakat sesuai dengan nilai-nilai norma dan kebiasaan yang berlaku untuk berkembang sebagai anggota masyarakat dan sebagai individu.